Dalam Menyambut HUT Kemerdekaan Ke-79 RI, DPC P3AD Kabupaten Asahan Bagi-Bagi Bendera Gratis

ASAHAN - Dalam menyambut sekaligus memeriahkan HUT Ke-79 Republik Indonesia DPC P3AD (Persatuan Putra Putri Angkatan Darat) Kabupaten Asahan memaksa aksi membagi bagikan bendera merah putih gratis kepada pengendara sepeda motor, mobil dan betor yang melintas di depan sekretariat DPC P3AD Kabupaten Asahan Jl. Ir. Sutami, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, pada Rabu, (14/08/2024) yang dimulai sekira pukul 09.00 WIB sampai selesai.

Pada aksi tersebut terlibat langsung dalam membagikan bendera merah putih, Ketua DPC P3AD Kabupaten Asahan, Deddy Pisaulima Surbakti, SP, Sekretaris DPC P3AD Kabupaten Asahan, Kalbarita, Bendahara DPC P3AD Kabupaten Asahan, Sri Wahyuni, Wakil Ketua Bidang hukum dan HAM DPC P3AD Kabupaten Asahan, Edward Banjarnahor dan pengurus DPC P3AD Kabupaten Asahan.

Lisa, seorang pengendara sepeda motor yang kesehariannya bekerja di praktek dokter kecantikan di Jl. Kartini Kisaran kepada awak media ini mengatakan, "trimakasih kepada DPC P3AD Kabupaten Asahan yang turut serta menyambut dan memeriahkan HUT Kemerdekaan Ke-79 Republik Indonesia dengan cara membagi bagikan bendera merah putih kepada masyarakat."

Ketua DPC P3AD Kabupaten Asahan, Deddy Pisaulima Surbakti, SP didampingi Sekretaris DPC P3AD Kabupaten Asahan, Kalbarita, Bendahara DPC P3AD Kabupaten Asahan, Sri Wahyuni, Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPC P3AD Kabupaten Asahan, Edward Banjarnahor kepada awak media ini mengatakan, "dengan menyambut dan memperingati serta memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-79 RI mengingatkan kembali selaku warga negara Indonesia perlu menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme di masyarakat Asahan khususnya Kisaran.

Ditambah Deddy, "kami Persatuan Putra Putri Angkatan Darat mencoba untuk menumbuhkan kembali semangat patriotisme dengan membagikan bendera merah putih sebagai wujud untuk mengenang kembali jasa para pejuang dalam merebut Kemerdekaan Republik Indonesia." Edward Banjarnahor